Selasa, 16 Juli 2013

Senandung di Bulan yang Indah

Kembali lagi bertemu dengan  bulan suci ini, yah.. mereka banyak yg menyebutnya seperti itu
aku hanya ingin menyebutnya dengan bulan yang indah..
indah dirasakan, indah menjalaninya, dan indah dikenang.
tapi aku merasa bulan ini sudah jauh berbeda ddengan bulan-bulan yang ku nanti... DULU

Aku disini sendiri menikmatinya, aku jauh dari semuanya, dan aku mulai lelah
Aku menjalaninya sudah tidak seperti dahulu, aku tahu ada yang salah
tapi semua itu aku biarkan saja seolah tak ada masalah
memang mungkin seharusnya seperti ini, MASALAH itu sudah BIASA!
dan jika BIASA, itu sudah bukan suatu MASALAH lagi...
right?

Aku mulai bingung mau bercerita dari mana dulu
begitu banyak yang ingin ku ceritakan, ku tuang, dan akan ku lupakan setelahnya
Aku saat ini stay di Bogor, tepatnya di Cileungsi..
banyak yang tak kan menyangka, aku senekad ini merantau seorang diri
sebenarnya aku pun begitu
aku baru menyadari, niatku begitu kuat.. keinginanku begitu besar
dan harapanku pun begitu nyata untuk diwujudkan
Aku melupakan semua resiko yang ada, aku hanya ingin keluarga ku bahagia
Kenyataan yang terperikan memang
Ku korbankan keinginan kecil itu (ah, itu hanya keinginan kecil tak perlu dipikirkan mendalam)
aku ingin kebanggan itu tidak hanya sebatas saat saat itu

aku ingin mewujudkan semua MIMPI, mereka dan kami
Disini, aku seakan mampu menjadi lebih dari yang ku inginkan
kembali belajar menjadi insan yang lebih baik
tapi kenapa? aku seolah merasa menjadi lebih tak seperti yang ku bayangkan...
iya, aku memang berhasil membuatnya menjadi lebih baik untuk saat ini..
tapi aku membutuhkan dampingan..
di saat aku merasa lelah, jenuh dan mulai resah
aku mengharapkan my D yang tak pernah ada, menyapaku dalam senyap...

Aku sering mendapatkan mimpi yang aneh, yang kadang cukup mengganggu
apakah ini teguran?
Apakah aku sudah terlalu jauh melangkah?

Ku akui, aku lebih mengedepankan rasional daripada rasa
Aku mampu melupakan semua yang dulu ku kagumi demi sebuah angan
angan yang belum tentu jelas arah dan tujuannya

My D, jika memang daddy sayang dan pernah merasa memiliki anak seperti aku
tegurlah, sapalah, jika aku memang salah...
Jika aku sudah terlalu jauh melangkah, tariklah.. supaya aku bisa menengok ke belakang...

dan itu memang sudah tugasmu, tanggung jawabmu...
layaknya orang yang memang mencintaiku...
Dan akhirnya aku pun memiliki alasan yang tepat jika di setiap saat aku selalu membacakan mu  senandung indah itu di akhir munajatku sebagai manusia biasa...
Bagaimanapun juga, aku tetap mencintaimu my D..