Sabtu, 03 Desember 2011

Laporan Ekologi "Pembuatan Peta Garis Kontur Labu Siam"

PEMBUATAN PETA GARIS KONTUR LABU SIAM

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Hari, tanggal : Kamis, 21 dan 28 september 2010

Waktu : 13.00-Selesai

Tempat : Lapangan Softball dan Laboratorium Ekologi FPMIPA UPI

B. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mempelajari dan mengetahui cara-cara membuat peta dengan penembakan secara radiasi.

2. Mempelajari dan mengetahui cara-cara membuat peta kontur labu siam

3. Mengetahui cara membaca peta kontur.

C. LANDASAN TEORI

Peta kontur merupakan peta yang menggambarkan sebagian bentuk bentuk permukaan bumi yang bersifat alami dengan menggunakan garis garis kontur. Garis kontur merupakan garis yang digambarkan dalam peta yang menunjukan titik-titik yang sama tingginya dari suatu bidang refersnsi tertentu, umumnya bidang yang dipake adalah permukaan air laut.

Sifat-sifat Garis Kontur :

1 Garis yang tertutup

2 Tidak berpotongan

3 Berhimpit pada tempat lereng tegak

4 Kondisi normal ketinggiannya semakin naik

5 Meruncing kearah hulu (

Salah satu cara untuk membuat peta garis tinggi (peta kontur) yaitu dengan cara menarik garis yang mempunyai ketinggian yang sama dari data penyebaran titik-titik ketinggian pada suatu daerah. Penyebaran titi-titik ketinggian tersebut diukur secara terestrial dengan mengikatkan salah satu titik ketinggian tertentu dan titik ketinggian tersebut dihitung dari ketinggian di atas permukaan laut. Titik ketinggian tertentu tersebut dapat berupa titik trianggulasi, titik dasar teknik (TDT), titik puncak bukit, titik pada garis pantai sebagai titik nol (0 m) atau titik tertentu yang mempunyai nilai ketinggian (Setiaji, 2009).

Peta kontur dibuat dengan mengambil citra permukaan bumi dari pesawat udara atau satelit. Proses pencitraan akan menghasilkan sebuah gambar permukaan bumi dengan warna–warna yang menunjukkan ketinggian tiap permukaan bumi yang dicitrakan. Gambar berwarna tersebut kemudian diolah dengan memberi batas berupa polyline untuk tiap permukaan bumi yang memiliki ketinggian yang sama (memiliki warna yang sama). Tiap garis dalam polyline akan menggambarkan ketinggian permukaan bumi yang sama. Tiap polyline yang menggambarkan ketinggian permukaan bumi tertentu disebut sebagai kontur. Kumpulan dari kontur disebut sebagai peta kontur (Jimmy, 2006) .

D. METODE KERJA

Alat dan Bahan

  • Pisau
  • Kertas milimeter blok
  • pensil
  • Labu siam
  • Penggaris

Langkah Kerja

  • Menyiapkan labu siam dan peralatan yang akan digunakan.
  • Mengukur diameter dari labu siam yang akan digunakan
  • Labu siam tersebut kemudian dipotong-potong dari diameter yang paling lebar sampai ke ujung labu siam tersebut sepanjang 0.5 cm.
  • Setelah mendapatkan potongan, getah atau air yang terdapat pada labusiam dihilangkan dengan menggunakan tissue sampai bersih.
  • Meletakan satu per satu potongan labusiam diatas kertas milimeter blok kemudian digambar hingga mendapatkan degradasi dari diameter potongan labusiam tersebut.

E. HASIL PENGAMATAN

Terlampir


F. PEMBAHASAN

Pada umumnya, peta kontur dibuat untuk mendapatkan gambaran mengenai permukaan bumi, namun pada praktikum kali ini, kami melakukan pembuatan peta kontur dalam versi kecil dan mudah yaitu labu siam. Labu siam memiliki lekukan yang banyak dan diameter yang berbeda-beda oleh karena itu akan mudah membuat degradasi garis-garis kontur yang saling berhubungan.

Titik ketinggian yang paling tinggi, dikelilingi oleh titik-titik yang lebih rendah disebut puncak bukit. Berdasarkan hasil pengamatan di lampiran, peta kontur labu siam memiliki ketinggian puncak bukit 8,7 cm.

Untuk membuat garis kontur labu siam, titik-titik pada labu siam yang memiliki ketinggian yang sama kemudian dihubungkan, yang terdiri atas 16 garis. Namun, ada beberapa garis pada ketinggian yang berbeda, yang saling berhimpitan (overlap) karena besar diameter dan lekukannya hampir sama. Sedangkan titik yang dikelilingi oleh titik-titik ketinggian yang lebih tinggi disebut lembah. Ada penampakan lain yang berbentuk seperti huruf X, Y, atau V. Hal itu biasanya terdapat diantara dua buah bukit atau lebih. Daerah ini disebut lereng. Kemiringan lereng dapat dilihat dari kerapatan garis kontur labu siam. Semakin rapat garis kontur berarti semakin curam lereng tersebut. Begitu pula sebaliknya, semakin renggang garis kontur semakin landai permukaan tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Owen, G.S. (2000). Surface Fitting Algorithm, http://www. siggraph.org/education/materials/HyperVis/vistech/ volume/surface.html.

Jimmy. (2006). Jurnal informatika vol. 7, no. 2, november 2006: 77 – 84. http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=INF.

Mohijar. (2009). Peta Kontur. Sumber : Modul Pembelajaran Geologi Pertambangan Smkn4 Bjn

Setiaji, Heri. (2009). Pembuatan Peta Garis Kontur. Sumber : Modul Pembelajaran STPN Yogyakarta.

1 komentar:

  1. nunung bingung bgt ni gmna sih cara bikin garis kontur ,,kita bisa contact gak? ada nomor atau pin gtu?? kirim ke email aja ya radifan_07@yahoo.com

    BalasHapus