Rabu, 03 Juni 2009

Embriologi Hewan (Spermatogenesis)

LAPORAN EMBRIOLOGI HEWAN (II)

SPERMATOGENESIS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Embriologi Hewan

Diajukan oleh:

NUNUNG HAERANI (0708802)

PRODI BIOLOGI C

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2008

APUSAN SPERMA SAPI DAN DOMBA

A. WAKTU PELAKSANAAN

Hari, Tanggal : Senin, 16 Februari 2009

Waktu : 13.00 – selesai

Tempat : Laboratorium Struktur hewan, FPMIPA UPI

B. LANDASAN TEORI

Spermatozoid atau sel sperma atau spermatozoa (berasal dari Bahasa Yunani Kuno yang berarti benih dan makhluk hidup) adalah sel dari sistem reproduksi jantan. Sel sperma akan membentuk zigot. Zigot adalah sebuah sel dengan kromosom lengkap yang akan berkembang menjadi embrio. Peran aktif spermatozoon sebagai gamet jantan sehingga penting pada keberhasilan munculnya individu baru oleh karena itu di dalam reproduksi sering diperlukan adanya standar kualitas spermatozoa. Analisis sperma yang dimaksud meliputi pemeriksaan jumlah milt yang dapat distriping dari seekor ikan jantan masak kelamin, kekentalan sperma, warna, bau, jumlah spermatozoa mati, motilitas (bila mungkin kemampuan gerak per menit) dan morfologi (ukuran dan bentuk kepala, ukuran ekor, berbagai penyimpangan, ada tidaknya akrosoma).

Sperma adalah sel yang diproduksi oleh organ kelamin jantan dan bertugas membawa informasi genetik jantan ke sel telur dalam tubuh betina. Spermatozoa berbeda dari telur yang merupakan sel terbesar dalam tubuh organisme adalah gamet jantan yang sangat kecil ukurannya dan mungkin terkecil. Spermatozoa secara struktur telah teradaptasi untuk melaksanakan dua fungsi utamanya yaitu menghantarkan satu set gen haploidnya ke telur dan mengaktifkan program perkembangan dalam sel telur .

Secara struktur spermatozoa dicirikan sebagai sel yang “terperas”, sangat sedikit sekali kandungan sitoplasmanya. Spermatozoa memiliki organel-organel yang sangat sedikit dibandingkan sel lainnya. Spermatozoa tidak memiliki ribosom, retikulum endoplasmik dan golgi. Sebaliknya spermatozoa memiliki banyak sekali mitokondria yang letaknya sangat strategis untuk pengefisiensian energi yang diperlukan. Secara struktur ada dua bagian yaitu kepala dan ekor

Kepala spermatozoa bentuknya bervariasi. Isinya adalah inti (di dalamnya terkandung material genetik) haploid yang berupa kantong berisi sekresi-sekresi enzim hidrolitik. Spermatozoa yang kontak dengan telur, isi akrosomnya dikeluarkan secara eksositosis yang disebut dengan reaksi akrosom.

Ekor sperma terdiri atas tiga bagian yaitu middle piece, principal piece dan end piece. Ekor ini berfungsi untuk pergerakan menuju sel telur. Ekor yang motil itu pada pusatnya sama seperti flagellum memiliki struktur axoneme yang terdiri atas mikrotubul pusat dikelilingi oleh Sembilan doblet mikrotubul yang berjarak sama satu dengan yang lainnya. Daya yang dihasilkan mesin ini memutar ekor bagaikan baling-baling dan memungkinkan sperma meluncur dengan cepat. Keberadan mesin pendorong ini tentunya membutuhkan bahan bakar yang paling produktif yaitu gula fruktosa yang telah tersedia dalam bentuk cairan yang melingkupi sperma.

C. TUJUAN

1. Untuk mengamati berbagai macam bentuk sperma dari berbagai jenis hewan.

2. Membuat preparat segar apusan sperma.

3. Mengamati bentuk sel-sel pada tiap tahap perkembangannya sehingga sel tersebut dapat berfungsi sebagai sel kelamin jantan (sperma).

D. ALAT DAN BAHAN

1. Alat :

· Mikroskop

· Kaca arloji

· Objek glas

· Cover glas

· Pipet

· Silet bedah

· Lumpang alu

2. Bahan

· Testis sapi dan domba

· Larutan salin

· Formalin 2%

· Larutan eosin

· Aquades

· Alkohol 70%

· Entelan

E. CARA KERJA

1. Ambil testis dari hewan yang sudah ditentukan

2. Bersihkan selaput dari testis kemudian ambil bagian epididimisnya

3. Epididimis dipotong kecil-kecil kemudian digerus/ditumbuk.

4. Pada saat penggerusan, ditambahkan larutan salin secukupnya

5. Campuran tersebut kemudian didiamkan selama 10 menit sampai terbentuk suspensi sperma.

6. Ambil larutan bagian atas, kemudian tambahkan formalin 2% sebanyak 10 tetes

7. Diamkan selama 10 menit, kemudian apus pada objek glas.

8. Keringkan dengan larutan alkohol 70% secara menyeluruh pada permukaan.

9. Setelah kering, warnai dengan larutan eosin.

10. Keringkan dan entel

11. Amati di bawah mikroskop.

F. HASIL PENGAMATAN

Berikut hasil pengamatan kami di bawah mikroskop cahaya, sperma nampak tidak terlalu jelas. Sehingga perbedaannya pun tidak terlihat jelas pula.

1. Sperma sapi

F:\sperma\SANY0136.JPG

F:\sperma\SANY0128.JPG

2. Sperma domba

F:\sperma\DSC05472.JPG

G. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini, yang akan diamati adalah bagaimana bentuk sperma pada masing-masing hewan yang berbeda dan struktur tubulus seminiferus serta gamet. Sperma merupakan sel kelamin yang dihasilkan oleh organ kelamin jantan. Proses pembentukan sperma dikenal dengan istilah spermatogenesis. Disebut juga tahap proliferasi atau perbanyakan. Tempat produksi sperma dinamakan tubulus seminiferus, dan pematangannya dilakukan di epididimis. Sedangkan, dalam hal penyimpanan sperma, organ yang berperan adalah vas deferens.

Untuk mengamati preparat segar spermatozoa , dilakukan penggerusan pada epididimis sapi dan domba. Kemudian, diamati di bawah mikroskop secara teliti dengan bantuan penjelasan dari dosen. Satu spermatozoa terdiri atas kepala dan ekor. Kepala sebagai penerobos jalan menuju dan masuk ke dalam ovum, dan membawa bahan genetis yang akan diwariskan kepada anak cucu. Ekor untuk pergerakan menuju tempat pembuahan dan untuk mendorong kepala menerobos selaput ovum (corona radiata).

Dalam kepala terdapat inti dan akrosom. Inti mengandung bahan genetis, dan akrosom mengandung berbagai enzym (Hyaluronidase, kemotrypsin, dan lysin) yang bersifat proteolitik yang berfungsi menghancurkan pelindung ovum / corona radiata dan lendir penghalang saluran kelamin betina.

Ekor berporoskan flagellum. Flagellum ini memiliki rangka dasar, disebut axonem yang dibentuk oleh 9 duplet dan 2 singlet mikrotubul. Ekor mengandung sentriol (sepasang), mitokondria dan serat fibrosa.

Spermatozoa pada sapi dan domba memiliki bentuk yang berbeda. Hal ini jelas terlihat pada bentuk kepalanya.

H. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan berbagai referensi yang ada, kami dapat menarik kesimpulan, yaitu :

1. Sperma merupakan sel kelamin dari organ kelamin jantan.

2. Sperma terdiri atas kepala, leher dan ekor.

3. Sperma pada berbagai jenis hewan berbeda bentuknya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.[ONLINE] : http://syl4r.blogspot.com/2009/01/analisis-sperma.html

Machmudin, Dadang dan tim. 2008. Embriologi Hewan. Bandung : Biologi FPMIPA UPI

Yatim, Wildan. 1994. Reproduksi dan Embryologi untuk Mahasiswa Biologi dan Kedokteran. Bandung : Tarsito



4 komentar:

  1. gabung di www.hewansakit.com dari einsvet_truna@yahoo.com

    BalasHapus
  2. Ihh....keren banget yaa isi-isinya... sangat membantu...tapi kok kayak pernah denger semua ya isi2nya..hahaha

    BalasHapus
  3. emangnya mayumi nak mana??
    kok bisa pernag dengar??

    BalasHapus
  4. bisa kasih bahan tentang perkembngan embrio pada heawan mamalia..

    BalasHapus