LAPORAN BOTANI PHANEROGAMAE
MAGNOLIOPHYTA
SUB CLASSIS
HAMMAMELIDAE
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Botani Phanerogamae
Diajukan oleh:
KELOMPOK 8
NUNUNG HAERANI ( 0708802 )
SRI IKA YANUARTI ( 0708807 )
WICHI TRAWILYA ( 0708806 )
DEBBY FEMMY UNDAP ( 0708809 )
PRODI BIOLOGI C
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2009
MAGNOLIOPHYTA
(SUB KELAS HAMMAMELIDAE)
A. Tujuan
1. Untuk menemukan ciri-ciri familia-familia dalam subkelas Hammamelidae.
2. Untuk menemukan urutan keprimitifan / kemajuan anggota-anggota familia dalam divisio Magnoliophyta subkelas Hammamelidae.
3. Untuk membandingkan tingkat kemajuan/keprimitifan antar familia dalam subkelas Hammamelidae.
B. Tinjauan Pustaka
Magnoliophyta atau Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki alat perkembangbiakan generatif berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (kaliks) dan mahkota / tajuk (korola). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak. Alat reproduksi jantan terdiri dari tangkai sari (filamen), kepala sari (antera), dan penghubung (konektiv). Sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum). Putik tersusun dari karpel, karpel ini dapat terpisah-pisah (apokarp) atau bersatu (sinkarp). Putik terdiri dari bakal buah (ovarium), tangkai putik (stilus) dan kepala putik (stigma). Di dalam ovarium terdapat bakal biji (ovulum).
Subkelas Hammamelidae memiliki karakteristik yang sangat beragam. Adapun karakteristik subkelas Hammamelidae adalah :
a. Tumbuhan berkayu atau herba.
b. Jaringan pembuluh dengan scalariform atau perforasi sederhana.
c. Plastida tipe S
d. Memiliki tanin dengan ellagic acid (asam elagik).
e. Daun tunggal, kadang-kadang majemuk pinatus atau palmatus
f. Bunga umumnya anemophyli atau entemophyli, bunga seringkali kecil dan tidak menarik perhatian (tereduksi), umumnya apetal dan kadangkala tanpa perhiasan bunga, kalaupun ada ukuran sepal kecil dan seringkali menyerupai sisik. Petal kalau ada jelas terlihat tapi umumnya kecil dan tidak menarik perhatian.
g. Stamen ada 2-beberapa, kadang banyak sering dengan perpanjangan penghubung.
h. Polen binukleat atau trinukleat dan umumnya 3-beberapa aperture.
i. Gynoecium 1-beberapa karpel, seringkali 1 karpel sebenarnya “pseudomomerous”.
j. Plasenta marginalis/aksilar/apikal/basalis.
k. Ovulum anathropus, arthotropous, crassinuselat, bitegmik.
l. Endosperm ada/tidak, kecil.
Subkelas Hammamelidae ini terdiri atas 11 ordo, 24 familia dan beranggotakan 300 spesies. Kesebelas ordo tersebut adalah Trochodendrales, Hammamelidales, Daphnyphyllales, Didymelales, Eicommiales, Urticales, Leitnariales, Juglandales, Myricales, Fagales dan Casuarinales. Tetapi, pada praktikum yang diamati hanya 2 ordo, yaitu Urticales yang di wakili oleh famili Moraceae dan Ordo Casuarinales yang diwakili oleh famili Casuarinaceae.
Ciri-ciri ordo dari subclassis Hammamelidae
Ciri ordo dari subclassis Hammamelidae | |||||||
Trochodendrales | Hammamelidales | Daphnyphyllales | Didymelales | Eucommiales | Urticales | Leitneriales | Juglandales |
Ovulum 1-beberapa per karpel. | Ovulum 1 – beberapa per karpel. | Ovulum tidak lebih dari 2 per karpel. | Ovulum tidal lebih dari 2 per karpel dan soliter. | Ovulum pada 1 lokulus. | Ovulum soliter. | Ovulum soliter. Pendulus apikal. Ovarium dengan 1-beberapa lokulus. | Ovulum dengan 1 kantung embrio, ovulum soliter dan anathropus. |
Pembuluh kurang, ada idioblast pada daun. | Pembuluh banyak, idioblast tidak jelas. | Embrio kecil. Endosperm banyak. | Embrio berkembang baik. Endosperm berlimpah. Pembuluh scalariform. | Pembuluh dengan perforasi sederhana. Bitegmik. | Bitegmik. | Endosperm sedikit atau tidak ada. Pistil dengan single karpel dan single stilus dan lokulus. . | Pistil tersusun lebih dari 1 karpel. Lebih dari 1 stilus dan 1 lokulus. |
Bunga sempurna, karpel 4-lebih. | Bunga sempurna atau uniseksualis. Karpel 2- beberapa. | Ovarium bilokular dengan 2 ovulum pd masing-masing lokulus. | Ovarium bervariasi, unilokular. Bunga tidak dalam amentum. Stamen sangat pendek. | Bunga tunggal tanpa perhiasan. Bunga jantan dengan stamen yang jelas, biasanya tidak lebih dari 2. | Bunga dalam perbungaan biasanya dengan perhiasan yg vestigial (tereduksi). | Bunga jantan biasanya amentum. Kaliks umumnya tidak ada/ sangat tereduksi. | Daun berhadapan/berseling, kadang berkarang. |
Stipula kurang atau ada hanya sepasang pada petiolus. | Stipula ada atau tidak ada. | | Stipula tidak ada. Tumbuhan berkayu/herba. | Stipula tidak ada. | Stipula ada. | Tumbuhan berkayu. Terdapat saluran sekretori. | Tumbuhan aromatis dengan titik-titik resin pada daun.. |
3 ordo paling maju dari Subclassis Hammamelidae
Ciri ordo dari subclassis Hammamelidae | ||
Myricales | Fagales | Casuarinales |
Ovulum basalis Ovarium unilokular Daun tunggal | Ovulum 2-lebih anathropus. Ovarium 2-beberapa, lokulus. Kadang-kadang unilokular Tumbuhan tidak aromatis, daun tidak memiliki bintik-bintik resin. | Ovulum dengan banyak kantung embrio. Daun berkarang, tereduksi menjadi sisik. |
Ordo Urticales
1. Famili Moraceae
Tumbuhan berkayu, habitus semak dan pohon. Bergetah bening atau putih . Daun tunggal, berseling, stipula kecil atau besar dan membentuk topi diatas kuncup. Bunga biasa kecil, uniseksual, dalam simus atau kepala, atau terbungkus dalam kepala, atau terbungkus dalam dasar bunga yang berbentuk seperti vas bunga. Periantium biasanya berlobo 4, berhadapan dengan lobi periantium atau mereduksi menjadi satu atau dua. Ginesium berkepala dua; ovulum berlokulus satu dan ovulum satu; stilus umumnya dua. Buah nut atau drupa atau aksen, atau terbungkus dalam suatu dasar bunga yang berdaging. Bunga berbentuk bongkol (Arthocarpus sp), cawan dan piala/fig (Ficus sp). Plasenta basalis/pendulus. Braktea besar melindungi batang muda.
Contoh : Ficus septica, Ficus benyamina, Arthocarpus heterophylus (nangka), Morus alba (murbei).
2. Famili Urticaceae
Tidak bergerah, semak.
Daun tunggal, stipula tidak sama besar.
Daun tersebar/ berhadapan
Bunga dalam perbungaan cymosa, spika dan capitulum.
Umumnya uniseksualis
Bunga jantan 4 stamen
Seringkali ada stamenodium, berupa sisik. Terdapat pada bagian basis dari pistillum.
Contoh : Laportea canadensis
Ordo Fagales
Famili Fagaceae
Tumbuhan berkayu.
Daun tunggal, letak tersebar, stipula cepat luruh.
Uniseksualis, monoecus dan apetal.
Bunga jantan : tunggal / Karangan capitulum / Racemosa/Amentum. 4,6,7 perigonium. Pistillum rudimen.
Bunga betina : Tunggal/ berkelompok. Punya involucrum. Ovarium inferum. Plasenta axilaris.
Contoh : Quercus alba.
Ordo Casuarinales
Famili Casuarinaceae
Tumbuhan berkayu.
Cabang kecil, hijau dan sering dikelirukan dengan daun.
Daun seperti sisik, berkarang pada batang hijau.
Bunga uniseksualis.
Bunga jantan terminalis (di ujung dahan).
Bunga betina aksilaris, di ujung cabang pendek dalam karangan spika.
Biji bersayap.
Contoh : Casuarina equisetifolia dan Casuarina sumatruna.
C.
C. Alat dan Bahan
Alat :
1. Pisau atau alat penyayat lain untuk mengambil sample.
2. Mikroskop binokuler dan monokuler.
3. Lup.
4. Aquadest dalam botol pipet.
5. Objek glass dan cover glass.
6. Jarum / jara.
7. Silet yang tajam.
Bahan :
1. Familia Moraceae : Ficus septica (ki ciat), Arthocarpus heterophylus (nangka), Morus alba (murbei).
2. Familia Casuarinaceae : Casuarina sp.
D. Cara kerja
1. Mengambil beberapa jenis tumbuhan yang termasuk masing-masing familia yang telah ditugaskan secara lengkap meliputi organ batang (cabang), daun dan alat perkembangbiakannya (bunga).
2. Mengamati umur tumbuhan, struktur morfologi batang, daun dan bunga setiap spesimen. Untuk batang, mengamati habitus dan pla percabangannya. Untuk daun, mengamati jenis daun, duduk daun dan pertulangan daunnya.
3. Mengamati secara detail struktur alat perkembangbiakan setiap spesimen yang diamati, dengan memperhatikan perbungaan, jenis kelamin tumbuhan, jumlah dan keadaan kaliks dan korola, simetris bunga, jenis buah dan bentuk polen.
4. Membuat sayatan melintang atau membujur pada ovarium tumbuhan untuk melihat tipe plasenta dan pelekatan karpel.
5. Membuat seriasi spesimen-spesimen tersebut dengan memberi bobot (skor) pada ciri / kriteria setiap spesimen berdasarkan skala filogeni.
6. Menggambar minimal satu spesis lain dari tiap familia yang tidak dipraktikumkan dikelas pada buku.
E. Hasil Pengamatan
SKALA FILOGENI HAMMAMELIDAE
Kriteria | Moraceae | Moraceae | Casuarinaceae | |||
Ficus septica | skor | Arthocarpus sp | skor | Casuarina sp | skor | |
Habitus | Pohon | 1 | Pohon | 1 | Pohon | 1 |
Pola percabangan | Simpodial | 5 | Simpodial | 5 | Monopodial | 1 |
Jenis daun | Tunggal | 1 | Tunggal | 1 | Tunggal | 1 |
Duduk daun | Tersebar | 1 | Tersebar | 1 | Berkarang | 4 |
Pertulangan daun | Bracidodromous | 2 | Bracidodromous | 2 | Belum berpola(Craspedodromous) | 0,5 |
Perbungaan | Majemuk | 3 | Majemuk | 3 | Majemuk | 3 |
Janis kelamin | Uniseksual | 5 | Uniseksual | 5 | Uniseksual | 5 |
Calix / Corolla | Tanpa perhiasan | 5 | Tanpa perhiasan | 5 | Tanpa perhiasan | 5 |
Stamen | Lepas | 1 | Lepas | 1 | | |
Pistilum (karpel) | Stigma bersatu | 5 | Stigma bersatu | 5 | Banyak dan lepas | 1 |
Ovarium | Superum | 2 | Superum | 2 | Superum | 2 |
Simetri bunga | Zigomorf | 5 | Zigomorf | 5 | Actinomorf | 1 |
Kelamin tumbuhan | Monoceous | 1 | Monoceous | 1 | Dioceous | 5 |
Pelekatan karpel | Sinkarp | 5 | Sinkarp | 5 | Sinkarp | 5 |
Jenis buah | Majemuk | 5 | Majemuk | 5 | Majemuk | 5 |
Tipe plasenta | Tunggal | 3 | Basalis | 5 | Basalis | 5 |
Umur tumbuhan | Tahunan | 1 | Tahunan | 1 | Tahunan | 1 |
Skor | 51 | 57 | |
F. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, yang akan dibahas adalah divisi Magnoliophyta khususnya sub kelas Hammamelidae. Sub kelas Hammamelidae memiliki karakteristik yang sangat beragam. Pada sub kelas hammamelidae, tumbuhan yang diamati adalah berasal dari 2 ordo yaitu dari ordo Urticales dan Casuarinales.
Ordo urticales umumnya memiliki getah dan berupa pohon. Daun tunggal dan ginesium berkarpel dua. Ordo ini meliputi 40 genera dengan kurang lebih 1000 jenis. Penyebarannya umumnya di daerah subtropis sampai tropis, ada juga beberapa kasta yang mampu bertahan hidup di daerah temperata. Adapun famili yang terkenal dari ordo ini adalah Moraceae dan Urticaceae. Marga terbesar adalah Ficus dengan kurang lebih 500 jenis. Secara ekonomis, ordo ini penting sebagai penghasil buah. Misalnya buah Murbei (Morus alba) dan Nangka (Arthocarpus sp). Sebagai penghasil getah karet adalah Ficus elastica.
Ordo Casuarinales merupakan salah satu ordo dari subkelas ini. Memiliki spesies Casuarina sp yang merupakan spesies dari famili Casuarinaceae. Tumbuhan ini memiliki batang yang umumnya dianggap sebagai daun. Beruas-ruas, cabang pendek berwarna hijau, ramping. Daun 4-6 dalam setiap ruas, mereduksi membentuk struktur seperti sisik yang menyatu pada pangkalnya. Bunga biseksual, bunga jantan berupa spika yang ramping sedangkan bunga betina tersusun dalam struktur berbentuk speris atau membulat. Pada bunga jantan hanya terdapat satu stamen. Ovarium pada awalnya dua, kemudian tinggal satu karena gugur. Ovula hanya 2, tetapi hanya 1 yang berkembang (fungsional). Buah tersusun dalam struktur seperti conus, tiap buah berbentuk seperti kacang bersayap tertutup oleh braktea berkayu. Memiliki biji tanpa endosperm. Secara ekonomis, ordo ini cukup bernilai, terutama kayunya dapat digunakan sebagai furniture. Fosil polen dari Casuarina sp telah ditemukan pada lapisan jaman paleosen. Beberapa makrofosilnya ditemukan pada lapisan eosen (dari Australia) dan Miosen ( dari Argentina).
Berdasarkan hasil pengamatan, referensi dan pustaka ilmiah yang ada, didapatkan perbandingan antara kedua ordo tersebut. Dapat dikatakan ordo Casuarinales lebih maju di bandingkan dengan ordo Urticales. Hal ini bisa di lihat dari duduk daun, stamen dan lain-lain. Tetapi, hasil seriasi yang didapatkan tidak sesuai dengan teori yang ada. Hal ini bisa disebabkan karena karakteristik pembedanya hanya beberapa (12 jenis), sedangkan para ahli mebedakannya secara jelas dan detail. Berdasarkan ruang lingkup yang luas.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan referensi serta pustaka ilmiah, dapat disimpulkan bahwa :
1. Urutan keprimitifan pada setiap anggota dari berbagai famili pada subkelas hammamelidae adalah Ficus septica Arthocarpus sp
Casuarinales. Ordo Urticales lebih primitif daripada ordo Casuarinales.
2. Ada 3 ordo yang paling maju pada sub kelas ini, yaitu ordo Myricales, Fagales dan Casuarinales.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarsono, dkk. 2003. Taksonomi Tumbuhan Tinggi Common Text Book. Jurusan Biologi FPMIPA UNY.
Tim dosen Botani Phanerogamae. 2009. Petunjuk Praktikum Botani Phanerogamae. Bandung : jurusan pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar